Pages

Tuesday, January 18, 2011

Earthlings: Pesan Binatang Untuk Manusia


Writer, Prducer, Director : Shaun Monson
Narated : Joaquin Phoenix
Music : Moby

Yeah! Selamat berjumpa kembali di awal tahun 2011, setelah lama gak posting karena kesibukan pekerjaan yang sangat intens di awal tahun (jiahh! lagi-lagi alasan stereotipe seperti kemarin). Supaya ada variasi, tidak ada salahnya saya mencoba membahas film yang pernah saya tonton beberapa bulan lalu. Film yang sangat-sangat berpengaruh kepada kehidupan saya pribadi. Film itu berjudul Earthlings.

Berawal dari ketidaksengajaan melihat tag-an di fesbuk untuk teman, yang ternyata tag-an mayoritas gambar poster film dokumenter lingkungan hidup. Dan tanpa sengaja menemukan judul Earthlings diantara judul yang lain, karena iseng saya pun langsung coba cek trailernya di youtube. Ternyata trailer film yang sangat mengejutkan, menyentuh, tetapi masih berkonsep lingkungan hidup, dengan penuh dengan potongan hidden clip yang brutal dan sadis, bagaimana manusia berinteraksi kepada binatang. Tidak memikir waktu panjang, langsung saja cari link-nya, dan download hingga selesai. Dan ternyata setelah selesai pun, untuk menontonnya, perlu menyiapkan mental dahulu selama beberapa hari, mencari bahasan film tersebut di forum-forum luar, tetapi agak sulit. Benar-benar satu-satunya film yang sangat butuh pengorbanan mental yang tidak sedikit.

Materi, Konsep, dan Alur Cerita

Film dokumenter ini dirilis tahun 2005, dengan total waktu sekitar 135 menit, berisi banyak materi penting yang sayang untuk dilewatkan. Konsepnya langsung menyentuh dasar permasalahan yang ingin dibahas, yaitu isu lingkungan. Dimulai dari pengenalan 3 tahap kebenaran : Ridicule, Violent, Acceptance. Dimulai dengan penjelasan bagaimana sebuah rasisme terbentuk di dunia, dilanjutkan pembahasan seksisme, dan terakhir speciesism atau spesiesime. Sebuah paham bagaimana manusia merasa sebagai spesies tertinggi dimuka bumi, dan menggunakan kepercayaan tersebut untuk mengeksploitasi spesies lainnya diluar batas normal, yaitu spesies binatang dan tumbuhan. Hutan dibabat habis, sumber daya dikeruk secara menggila. Hingga binatang yang diternak, diproduksi, di pertontonkan sebagai hiburan secara membabi buta. Setelah berjalan, film ini lebih banyak menitikberatkan kepada isu kekerasan terhadap binatang, mungkin hampir 90% materi dari total film. Keseluruhan film juga diambil dari rekaman kamera tersembunyi berbagai aktivis PETA, ALF, dan pencinta binatang lainnya.

Setelah beberapa menit pertama diisi dengan penjelasan dasar. Setelahnya pembahasan masuk ke pokok permasalahannya. Secara garis besar, pembahasan dan alur cerita pada keseluruhan film dibagi dalam lima bagian, seperti dibawah ini :

1. Pet
Binatang untuk peliharaan. Rangkuman dari data-data dan rekaman video tersembunyi, para peternak hewan peliharaan di Amerika. Sangat mengenaskan, hewan-hewan diternak secara brutal, tanpa mengedepankan fasilitas yang baik. Kandang yang kecil, penuh, dan kotor menjadi sebuah fakta yang menyedihkan. Apalagi bagian pembahasan tentang tipe euthanasia (suntik mati) kepada anjing, kucing, dan hewan peliharaan lainnya. Saya pribadi, sebenernya di bagian pertama ini agak takut juga melihatnya. Apalagi jadi teringat banyak kucing peliharaan dirumah, hampir tidak tega.

2. Food
Binatang untuk makanan. Pembahasan cerita film menitikberatkan disini, bagaimana hewan dieksploitasi untuk makanan. Sebuah gambaran yang belum pernah dilihat sebelumnya, menyusuri mendalam banyak peternakan yang dibuat mirip pabrik, cara mengembangbiakkan yang tidak normal, hingga membahas tempat pemotongan hewan diseluruh dunia. Benar-benar berisi banyak adegan tidak wajar yang perlu membuka mata dunia.

3. Clothes
Binatang untuk pakaian. Bulu binatang telah menjadi sebuah produk mahal, target pasarnya pun kelas atas. Bagian ini memperlihatkan bagaimana cara mendapatkan binatang tersebut di alam liar, mengisolasinya di kandang tersembunyi, hingga cara memproses kulit dan bulu binatang tersebut. Benar-benar sebuah pemandangan yang mengerikan belum pernah terlihat sebelumnya.

4. Entertainment
Binatang untuk pertunjukan. Rodeo, memancing, berburu, balap anjing, balap kuda, sirkus, aksi matador melawan banteng, hingga kebun binatang merupakan sebuah tontonan yang biasa sehari-hari. Sebelumnya kita anggap terlalu biasa karena tidak tahu apa yang terjadi dibelakangnya. Seperti tempat pelatihan sirkus yang kejam menjadi salah satu masalah yang dibahas disini.

5. Scientific Research

Binatang untuk penelitian Ilmiah. Mungkin ini salah satu bagian yang tidak pernah terekspos ke publik. Tapi nyatanya sekitar 10 miliar binatang per tahun telah mengalami berbagai pecobaan mengerikan. Seperti yang banyak digunakan untuk kedokteran, percobaan militer, dan lainnya.

Menurut saya, film dokumenter Earthlings mungkin menjadi salah satu film dokumenter terbaik di dunia. Dan juga salah satu film dokumenter yang paling sulit saya tonton, serta sebuah film yang wajib ditonton seluruh manusia di dunia. Materi yang kuat berdasarkan fakta, dikemas dengan baik, sangat powerful, informatif, kontroversi, kritis, dan berpemikiran jauh ke depan. Apalagi narasi dibacakan oleh Joaquin Phoenix, dan musik yang sedikit tegang serta menyayat hati oleh Moby. Yang terutama terlihat, bagaimana menjelaskan permasalahan dasar yang ada, dan membuka pola pikir kita, perlunya menghargai sesama mahkluk hidup.

Dan sebagai info, film ini telah diterjemahkan ke 20 bahasa di seluruh dunia, serta beberapa penghargaan dunia telah didapatkannya, sebuah bukti sebuah film yang benar-benar harus ditonton. Banyak pesan-pesan penting yang disampaikan film ini, diantaranya rasa empati terhadap binatang. Seperti tagline-nya: Make The Connection!

Buat yang penasaran nonton filmnya, tapi masih ragu-ragu mungkin malah takut, bisa menyaksikan trailernya dulu dibawah ini :



Note: The following trailer contains images of graphic violence to animals. Viewer discretion is advised.

Link Website : www.earthlings.com
Link Official Kaskus :  Earthlings: Film Dokumenter Binatang Paling Kontroversi

11 comments:

  1. kalo gw sih dulu udah pernah liat jg hal serupa kyk gini di TV, bagaimana manusia perlakukan hewan yg bakal makanan sehari-hari tapi pas ternaknya bikin hewan2 tsb tersiksa hidupnya. tapi kalo film ini kyknya lebih detail & lengkap. jd penasaran ingin nonton.

    ReplyDelete
  2. wah wajib nonton nih om! wkwkwk, manteb dokumenternya! dijamin jadi lebih sayang sama binatang... :D

    ReplyDelete
  3. ok lah kalo begitu ane cari linknya dulu, nantikan jg postingan ane kalo mo maen binatang2an mah... wkwkwkwk!

    ReplyDelete
  4. gokil....baru tau gw kl...jangan dicoba ama peliharaan lw ko...wkwkwkwkwkwk

    ReplyDelete
  5. anjrot! wkwkwk... katanya mau ngopi wang? jadi gak? :D

    ReplyDelete
  6. tambahin hari nya dong gan..ane baru donlod :( .. ane seorang antropolog..mau melihat ini film dari sudut pandang ane.. makasih

    ReplyDelete
  7. ada yg punya THE COVE ga ?? ane penasaran .. :(

    ReplyDelete
  8. @Anonymous : sep gan! kalo gak, linknya ente save aja dulu, biar aman kalo ane apus disini... hehehehe, buat The Cove, ntar kira-kira minggu depan di share juga di Kaskus dah, udah banyak yang penasaran juga soalnya... :hammer:

    ReplyDelete
  9. gan feri...ini arioruqi..ohy yg the cove udah ane...dapet dr tmn...heheh...maf ngerepotin...udah ane donlod semua...makasih banyak.. cendol bntr ya.. :D

    ReplyDelete
  10. Kemaren cuman dipantek tiga hari dimarih bro, sekarang udah diapus... kalo mau, kirimin email aja ke ferico_avernus@hotmail.com ya! :D

    ReplyDelete